TUGAS MAKALAH BAHASA
INDONESIA
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) Di Lingkungan Keluarga”
Dosen:
Samsuddin,B,S.pd,M.pd,M.Kes
OLEH :
KELOMPOK
III
•
NURAINUL
ZULKIFLI
•
HENDRIK HENDRIKSON
IBA
•
CINTARI
•
APELEKS ULLO
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
(STIKPER)
GUNUNG SARI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat TUHAN yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul yang di bahas pada
makalah ini adalah mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Makalah ini merupakan tugas
kelompok. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari teman- teman yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua teman- teman yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa Meyertai kita semua
Amin
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMUL............................................................................
KATA
PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi PHBS di lingkungan keluarga...................................................................
Tujuan PHBS di lingkungan keluarga.....................................................................
Manfaat PHBS di lingkungan keluarga...................................................................
Sasaran PHBS di lingkungan keluarga....................................................................
Indikator PHBS di lingkungan keluarga.................................................................
Persentase Pencapaian
lingkungan keluarga yang berPHBS di Indonesia..............
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................................................
Saran........................................................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat .
Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga:
Perilaku hidup
sehat dan bersih (PHBS) di lingkungan keluarga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota keluarga agar tahu, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Perilaku
hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga dilakukan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang Sehat. lingkungan keluarga yang sehat berarti
mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan di setiap lingkungan
keluarga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif
untuk hidup yang sehat.
Perilaku hidup
bersih dan sehat merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun padalingkungan
keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga atau masyarakat
untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.
Tujuan perilaku
hidup sehat dan bersih di lingkungan keluarga
I.
Tujuan Umum :
Meningkatnya lingkungan
keluarga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
II.
Tujuan Khusus :
· Meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan lingkungan keluarga untuk melaksanakan perilaku
gidup sehat dan bersih..
·
Berperan aktif dalam gerakan PHBS di lingkungan keluarga dan masyarakat
Manfaat perilaku hidup sehat dan bersih lingkungan keluarga
I.
Manfaat perilaku hidup sehat dan bersih bagi lingkungan
keluarga
·
Setiap lingkungan keluarga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah
sakit
·
Anak tumbuh sehat dan cerdas
·
Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan lingkungan keluarga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan
dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan keluarga.
II.
Manfaat perilaku hidup sehat dan bersih bagi masyarakat :
·
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan keluarga yang sehat
·
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
·
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga.
·
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, jaminan
pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok
pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.
Sasaran perilaku di lingkungan keluarga
Sasaran perilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan
keluarga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :
1. Pasangan Usia Subur
2. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Anak dan Remaja
4. Usia Lanjut
5. Pengasuh Anak
Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
keluarga
Pembinaan perilaku hidup
bersih dan sehat
di lingkungan keluarga dilakukan untuk mewujudkan lingkungan keluarga Sehat. lingkungan
keluarga adalah lingkungan keluarga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3
indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :
Tujuh
Indikator perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan keluarga:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam
rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga
para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi
dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda
– tanda persalinan :
·
Ibu mengalami mulas-mulas yang
timbulnya semakin sering dan semakin kuat
·
Rahim terasa kencang bila diraba
terutama pada saat mulas
·
Keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir
·
Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
·
Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang
harus dilakukan adalah :
·
Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
·
Tetap tenang dan tidak bingung
·
Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
.Tanda bahaya persalinan :
· Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak
terasa mulas
·
Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan
·
Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
·
Tidak kuat mengejan
·
Mengalami kejang-kejang
·
Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
·
Air ketuban keruh dan berbau
·
Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
·
Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
2.
Bayi diberi ASI eksklusi
Adalah bayi
usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah
makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai
untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu
Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik
untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit
Apa saja keunggulan ASI :
a)
Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan.
b)
Mengandung zat kekebalan.
c)
Melindungi bayi dari alergi.
d)
Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi
dalam keadaan segar.
e)
Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan
kapan saja dan di mana saja.
f)
Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
Kapan dan bagaimana ASI diberikan :
a)
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan mendapat
dukungan dari keluarga.
b)
Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit
setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan
pendarahan.
c)
Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu
berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu
dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
d)
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia
6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk
makanan lumat dan jumlah yang : sesuai dengan perkembangan umur
bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan
hingga bayi berusia 2 tahun. :
Bagiamana
cara menyusui yang benar :
a) Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu
mencuci kedua tangannya dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.
b) Lalu bersihkan kedua puting susu
dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu dengan air hangat.
c) Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu
duduk atau berbaring dengan santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang
(tidak tegang).
d) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
e) Upayakan badan bayi menghadap kepada
badan ibu, rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
f) Tempelkan dagu bayi pada payudara
ibu.
g) Jauhkan hidung bayi dari payudara
ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
h) Bayi disusui secara bergantian dari susu
sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
i) Setelah selesai menyusui, mulut bayi
dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam air hangat.
j) Sebelum ditidurkan, bayi harus
disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan
bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai
bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.
Apa
manfaat memberikan ASI?
a)
Bagi Ibu:
·
Menjalin hubungan kasih sayang
antara ibu dengan bayi
·
Mengurangi pendarahan setelah
persalinan,
·
Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
· Menunda
kehamilan berikutnya.
· Mengurangi
risiko terkena kanker payudara.
· Lebih
praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan
b)
Bagi bayi :
·
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
·
Bayi tidak sering sakit
c) Bagi
Keluarga :
· Praktis dan tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya.
· Tidak perlu waktu dan tenaga untuk
menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.
Bagaimana
cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:
a)
Mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang, banyak makan sayuran dan buah-buahan. Makan lebih banyak dari
biasanya.
b)
Banyak minum air putih paling
sedikit 8 gelas sehari.
c)
Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1 -2 jam dan menjaga
ketenangan pikiran,
d)
Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara
bergantian hingga bayi tenang dan puas.
3. Penimbangan
bayi dan balita
Penimbangan
bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan
mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.
Penimbangan
bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
Posyandu. Manfaat penimbangan balita
setiap bulan di Posyandu :
·
Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
·
Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
·
Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat
badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM
(Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke
Puskesmas.
·
Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.
·
Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
4.
Mencuci tangan dengan air dan sabun
Mengapa harus mencuci
tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun :
·
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
·
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Manfaat mencuci tangan :
·
Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
·
Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS)
·
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
5. Menggunakan air bersih
Air yang
kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan
lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah
bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6. Menggunakan
jamban sehat
Jamban
adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya.
Syarat
jamban sehat :
·
Tidak mencemari sumber air minum
(jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
·
Tidak berbau.
·
Kotoran tidak dapat dijamah oleh
serangga dan tikus.
·
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
·
Mudah dibersihkan dan aman
digunakan.
·
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
·
Penerangan dan ventilasi cukup.
·
Lantai kedap air dan luas ruangan
memadai.
·
Tersedia air, sabun, dan alat
pembersih.
Cara
memelihara jamban sehat :
·
Lantai jamban hendaknya selalu
bersih dan tidak ada genangan air.
· Bersihkan jamban secara teratur
sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
· Di dalam jamban tidak ada kotoran
yang terlihat.
· Tidak ada serangga, (kecoa, lalat)
dan tikus yang berkeliaran,
· Tersedia alat pembersih (sabun,
sikat, dan air bersih).
·
Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
7.
Rumah bebas jentik
Rumah bebas Jentik adalah rumah
tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat
Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan
agar Rumah Bebas Jentik :
a)
Lakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b)
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria,
Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
c) 3 M Plus adalah
tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
· Menguras dan menyikat tempat-tempat
penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan
tempat air minum burung.
· Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung
air hujan.
· Mengubur atau menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik
yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga
Indikator Gaya Hidup Sehat
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota keluarga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran
atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting,
karena:
·
Mengandung vitamin dan mineral, yang
mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
·
Mengandung serat yang tinggi.
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota
tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta
alat tubuh lainnya.
10. Tidak
merokok dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam
rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia
berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon
Monoksida (CO).
· Nikotin
menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
· Tar
menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
· CO
menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Kami ambil
kesimpulan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di lingkungan keluarga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di lingkungan
masyarakat dan keluarga
perilaku hidup
sehat dan bersih di lingkungan keluarga dilakukan untuk mencapai lingkungan
keluarga Sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan perilaku
hidup sehat dan bersih (PHBS) ini sendiri memiliki manfaat baik bagi keluarga itu
sendiri maupun masyarakat.
Lingkungan
keluarga Sehat adalah lingkungan keluarga yang melakukan 10 (sepuluh)
PHBS di lingkungan keluarga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator
Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS)
:
1. Persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI
ekslusif
3. Menimbang bayi
dan balita
4. Mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air
bersih
6. Menggunakan
jamban sehat
7. Memberantas
jentik di rumah
Tiga indikator
gaya hidup sehat :
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan
aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak
merokok di dalam rumah
Kritik dan Saran
Dalam
penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi
makalah maupun tata bahasa penulisan yang di buat oleh kelompok kami. Oleh
karena itu, kami mengharapkan tanggapan
dan koreksi yang membangun dari teman-teman sehingga ke depannya makalah yang
di buat akan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat,
Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
0 komentar:
Posting Komentar