Gambar: Budaya Suku Arfak |
Arfak Meyah~Budaya tumbuh tanah suku besar Arfak Sebagai salah satu unsur kebudayaan, kesenian dan juga memberikan ciri khas yang menjadi identitas tersendri bagi setiap kelompok atau etnis yang dapat membedakannya dengan kelompok lainnya. Dimana kesenian terdiri dari beberapa sub, yaitu seni rupa, seni suara, dan seni tari. Semuanya selalu menonjolkan sifat dan ciri khas kebudayaan suatu etnis atau suku bangsanya. Karena budaya adalah salah satu jati diri yang harus dipertahankan dan diwariskan kepada anak-cucu.
Tarian Tumbu Tanah atau Dansa merupakan tarian tradisional khas suku besar Arfak yang tinggal di Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni. Tarian ini juga dikenal dengan nama Tarian Ular karena formasi tarian ini membentuk seekor ular yang melilitkan badannya di atas pohon. Tari Tumbu Tanah biasanya dilakukan untuk menyambut acara-acara penting, yaitu penyambutan tamu dari luar lingkungan masyarakat Arfak, kemenangan, dan perayaan pesta pernikahan. Selain itu, Tari Tumbu Tanah juga merupakan sebuah tarian puji-pujian masyarakat Suku Besar Arfak. Budaya tersebut merupakan jati diri masyarakat Arfak karena semua gerakan, formasi, lagu pengiring, Pujian dalam bahasa daerah, serta aksesoris dalam Tari Tumbu Tanah merupakan ciri khas masyarakat Arfak yang membedakannya dengan tarian suku-suku lain di daerah Papua Barat.
Dimana Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki 4 (empat) suku yaitu Suku Hatam, Sougb, Meyah dan Moile. Suku-suku tersebut menggunakan bahasa yang berbeda-beda, sehingga keempat suku tersebut tidak dapat saling berkomunikasi dengan bahasa daerah masing-masing.
Budaya Tumbu Tanah bagi masyarakat suku besar Arfak memiliki nilai sosial, ekonomi, dan religius yang sangat tinggi karena berhubungan dengan aspek sejarah asal-usul. Selain itu, masyarakat Suku besar Arfak memandang bahwa ragam, gerak dasar, dan syair pengiring dalam Budaya Tumbu Tanah merupakan ciri khas masyarakat Arfak yang membedakannya dengan tarian di daerah lain yang ada di kepala burung yaitu Papua Barat.
Penulis : Hendryk Iba
Editor : Hendryk Iba
Tulisan tentang budaya yg menarik
BalasHapustrima kasih
Hapus