PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
NAMA NPM
Ø HENDRIK
HENDRIKSON IBA (14.2133)
Ø MERSY
ANIKE METEKOHY (14.2136)
Ø ISNAIN
MUHAMAD PUREK (14.2086)
Ø SAYANI (14.2088)
Ø RANDI (14.2123)
Ø MISNAWATI (14.2114)
Ø FERAWATI (14.2113)
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
(STIKPER) GUNUNG SARI MAKASSAR
2016
PROPOSAL
TERAPI
AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
HALUSINASI
A.
Latar
Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat
emosional, psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang
memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan
kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan,
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan
masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain
seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain menunjang
upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi kondisi
jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam
kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008).
Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini
disebabkan banyak hal. Kondisi lingkungan sosial yang semakin keras
diperkirakan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah masyarakat yang
mengalami gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu yang rentan terhadap
kondisi lingkungan dengan tingkat kemiskinan terlalu menekan.
Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan
jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi
Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004).
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika
klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness).
Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.
Kelompok adalah suatu system social yang khas yang
dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang
saling berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan norma
social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).
B.
Topik
Terapi aktifitas kelompok (TAK)
halusinasi dengan melakukan aktivitas.
C.
Tujuan
1. Tujuan
umum
Klien
dapat mengontrol halusinasi dengan melakukan
aktifitas.
2. Tujuan
khusus
a. Klien
mampu melakukan aktivitas
mengontrol halusinasi dengan baik bersama perawat-pasien.
b. Klien
mampu melakukan aktifitas
mengontrol halusinasi dengan baik bersama pasien-pasien.
D.
Pengorganisasian
Yang bertugas
dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati
sebagai berikut:
1.
Leader : Hendrik Hendrikson Iba
2.
Co-leader : Mersy Anike Metekohy
3.
Fasilitator
: Isnain Muhamad Purek dan
Sayani
4.
Observer
: Randi
5.
Pasien : Ferawati dan
Misnawati
Skema
Kegiatan
Ket : : leader
: co-leader
: observer
: pasien
:
pasilitator
Metode terapi aktivitas
1) Permainan
bola
2) Tanya
jawab
3) role play / bermain peran/ simulasi
E.
Waktu
dan tempat pelaksanaan
Hari/
tanggal : Kamis,7
April 2016
Waktu : 08.00-09.00 WITA
Alokasi
waktu : perkenalan & pengarahan
(15 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (15
menit)
Tempat : Ruang TAK
F.
Nama
klien dengan ruangan
klien
bernama Ny. F
dan Ny. M
G.
Media
dan alat
Ø Hp (Musik)
Ø bola kecil
Ø sapu dll.
H.
Langkah
kegitan TAK
1. Pra
interaksi
Ø Memperkenalkan
diri kepada klien
Ø Membuat
kontrak dengan klien
Ø Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Ø Terapis
dan klien memakai papan nama
Ø Menanyakan
perassan klien saat ini
Ø Menanyakan
pengalaman klien tentang mengontrol halusinasi
Ø Terapis
menjelaskan tujuan terapi halusinasi dengan melakukan
aktivitas
Ø Terapis
menjelaskan aturan main yaitu sbb:
1) Jika
music diputar maka klien saling mengoper bola, jika music berhenti maka klien
juga berhenti saling mengoper bola dan klien yang memegang bola terakhir pada
saat music berhenti maka klien tersebut harus menjawab pertanyaan dari terpis.
2) Jika
ada klien ingin meninggalkan tempat harus meminta ijin dari terapis.
3) Lama
kegiatan 1 jam.
4) Klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
‘
3. Kerja
a) Terapis
menjelaskan cara melakukan aktivitas
b) Terapis
meminta klien menyebutkan jenis-jenis aktivitas
c) Berikan
pujian pada klien yang benar
d) Berikan
pujian pada klien yang benar
e) Terapis
menjelaskan jadwal melakukan aktivitas
f) Berikan
pujian pada klien yang benar
4. Tahap
terminasi
Terapis
melakukan evaluasi yaitu:
a) Terapis
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
c) Memberikan
pujian atas keberhasilan kelompok.
d) Menganjurkan
pasien untuk melakukan kegiatan melakukan aktivitas sehari-hari secara baik dan teratur.
0 komentar:
Posting Komentar